Selamat Datang di Kawasan Penyair Serambi Mekah Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Ceria Seyoshi


Ceria Seyoshi anak pertama dari 3 bersaudara lahir di Mandiangin pada 28 Mei 1988. Berdarah campuran Palembang dan Banjar. Sering mengikuti berbagai lomba baca puisi pada saat duduk di bangku SMK, namun merasa lebih munyukai menulis puisi. Mulai serius menulis puisi pada tahun 2005. Puisi-puisinya dipublikasikan di media lokal, seperti Tabloid Watas Banjarbaru. Masih banyak karya tulisnya akan dipublikasikan dan siap puisi – piusinya akan diantologikan secara tunggal. Ia sebagai juru ketik di Tabloid Watas dan motor penggerak Sanggar Seni Matahari. Bersama komunitasnya sering menampilkan nasid, musikalisasi puisi dan teater.
Sekarang masih duduk di bangku kuliah STMIK Banjarbaru , Jur. Teknik Informatika sem. V
Puisinya antara lain :



Cerita Malam

berguru aku pada waktu
mencari sampah – sampah malam
dikebisuan senja
mengusik sangat lelagnya hantu bersayap
padanyalah angin
meminta izin
agar ludahnya dilean senja
demi kepatuhan kebias sunyi
katanya malam, para pengemis
dan anak – anak emperan
adalah kuncup – kuncup mekar
dipekatnya jantung kota
beserta mereka
butir – butir beruntun penyubur
bumi melengkapi manis atau pahit
perjalanan
lonceng waktu tak berpihak pada kehendak
jam dipusat kota hanya membuntuti
langkah kaki yang kotor
mengalir padanya keringat lapar dan haur

011206


Pagi Bernama Rindu


Awan mengambang di pelataran bumi
menatap jantung hati di kelahiran tanah
dengan segala kuasa
matahari siap menelurkan kecantikan
kepada gadis di bawah peradaban kota
sang lelaki telah ditunggu,
karena secawan perjumpaan di perhelatan senja tahun lalu
bukan hanya keramahan tersaji
di jalinan nafas redup
tiap jalannya darah disela urat – urat tulang daun
mengalirlah, atas nama cinta
kepada jejak – jejak manusia yang ditumbuhi moral dan cinta
pucuk – pucuk cahaya bertabur kemudian
kuanyam menjadi lautan pagi yang merindu

GD, okt 07

Tidak ada komentar: